Media Sosial Jadi Internet Tes Bagi Pencari Kerja
Talinews.com, Inggris – Perusahaan yang mencari karyawan di era teknologi ini semakin ketat saja memberlakukan syarat bagi para job seeker (pencari kerja). Seperti, harus mencantumkan akun media sosial dalam berkas lamaran, sebagai syarat dalam internet tes.
Berdasarkan berita yang dilansir dari Dailymail, perusahaan teknologi di Inggris mengharuskan pencari kerja menuliskan alamat media sosial, Facebook dan Twitter. Melalui akun itu, pihak perusahaan akan melihat aktivitas si pemilik akun dan menjadi bahan pertimbangan yang menentukan diterima atau tidaknya si pelamar.
Industri teknologi di Inggris memberlakukan Internet Test bagi pelamar kerja (Foto:Dok.Dailymail.com) |
Menurut Direktur jaringan Eurocom Worldwide, Mads Christensen, internet tes itu untuk melihat rekam jejak para pelamar di dunia digital. Sekaligus, untuk mengingatkan manusia di era teknologi ini bahwa setiap tindakan yang mereka lakukan di dunia digital, tidak terhapus.
"Beberapa tahun ke depan, banyak dari kita akan menghadapi tantangan balik atas tanggapan publik yang kita lakukan dalam berbagai forum sosial yang ada saat ini. Seperti survey tahunan pasar teknologi," katanya.
Hasil survey tersebut menunjukkan fakta berupa satu dari lima pelamar di diskualifikasi dari proses wawancara, setelah pihak perusahaan melihat aktivitas mereka di media sosial. Internet tes dianggap sebagai indikator yang berperan untuk melihat tindakan realitas digital para pelamar kerja.
Akun di media sosial para karyawan juga akan dipantau oleh pihak perusahaan. Bahkan, ada perusahaan yang memberhentikan pekerjanya, setelah melihat postingan pekerja itu mengenai perusahaan, yang disebarkan di akun media sosialnya.
Survey Eurocom Worldwide mengungkapkan bahwa media sosial paling popular yang digunakan perusahaan teknologi dalam melihat aktivitas karyawannya adalah LinkedIn (74%), Twitter (67%), Facebook (64%), dan YouTube (56%).
Adapun yang mengisi platform survey Eurocom Worldwide berjumlah 318 perusahaan, 80 persen perusahaan berasal dari negara Eropa dan 11 persen berasal dari Amerika. Survey ini dilakukan dalam rentang waktu Januari hingga Februari 2012. (art)
Posted by TaliNews on Sabtu, 17 Maret 2012, 20.52. Filed under
Facebook,
Feature,
LinkedIn,
Twitter.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response.!